mau jadi apa kampusku nanti..

kemarin mulai diberlakukan 'jam kerja' untuk kegiatan kemahasiswaan di kampus tercinta.

kegiatan kemahasiswaan hanya diperbolehkan pada jam 8.00 - 21.00

busyet!mau jadi apa kehidupan kemahasiswaan kampus kalo kaya gini? emang kenapa kalo kehidupan kemahasiswaan kita 24-7 (24 hours a day 7 days a week)? takut bakal lengser karena kekuatan mahasiswa yang mampu membongkar betapa dzolimnya kepemimpinan seseorang? sampai harus diterbitkan SK tata kehidupan kampus segala, yang ngatur gono-gini berkampus yang nggak boleh ini, nggak boleh itu, harus gini, harus gitu.. sampe mahasiswa baru tahun pertama wajib tinggal di asrama..
bentar lagi bakal diberlakukan jam 'akademis' juga, jadi LAB-LAB bakal tutup dari jam 21.00 - 08.00..
hilanglah kesempatan buat kaum lemah yang tidak bisa lagi mengerjakan tugas-tugas di kampus (yang gratis, tis, tiss...) karena tidak memiliki komputer sendiri, karena (perlu diketahui) jumlah komputer yang ada di kampus tidak sebanding dengan mahasiswa yang ada. bisa dibilang 1:10! jadi setiap hari, selama kurang lebih 13 jam, kita harus bergantian (berebut) dengan 10 mahasiswa lain yang juga sama membutuhkan komputer seperti kita.
rental juga bukan merupakan suatu solusi, karena rental kan juga butuh biaya. belum kalo software-nya nggak ada, belum kalo ini lah, itu lah..
itu baru salah satu contoh kasus..

kembali ke jalan yang benar, tentang nasib roda kehidupan kemahasiswaan.
misalnya ya, misalnya.. kehidupan kemahasiswaan di kampus ini udah mati. mahasiswanya nggak ngeh sama sekali tentang organisasi kemahasiswaan, taunya cuma belajar, nurut aturan, dan lulus tepat waktu.
selamat, anda mendapatkan perguruan tinggi penghasil robot-robot pekerja yang akan senantiasa nurut atasan..
walah, mimpi...

yah, sudahlah,,
kuliah di sini makin berat aja..
buat 'bertahan hidup' aja semakin hari semakin susah..
sampai-sampai terdengar slogan baru : "wes, ndang lulus ae!"